Popular Post

Popular Posts

Recent post

Archive for May 2019

Bubar pmii komisariat sufyan tsauri di pendopo kecamatan majenang. yang dilaksanakan pada tanggal 26 mei 2019 alhamdulillah telah telaksana dengan penuh kenikmatan,  penuh kehangatan, penuh dengan kebersamaan. Acara ini di hadiri Fadly zonk (mantum pc pmii cilacap). ia sangat mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai salah satu agenda silaturahmi di bulan suci ini, fadhly juga berpesan agenda semacam ini perlu di tingkatkan kontinuitasnya dalam berbagai moment. senada dengan fadly, farid MA (mantum komisariat PMII suftan tsauri) juga sangat antusias dengn kegiatan yang d laksanakan juniornya tersebut, " hal semacam iselanjut semoga persatuan ini tetap selalu terjaga dengan baik hingga akhir hayat tiba dan jangan putuskan silaturahmi walaupun nanti sudah berpisah....SALAM PERGERAKAN
Dilanjut dialektika masyarakat dengan media.
pada isu saat ini dimana melanjutkat coretan 4 dimana, media dapat berperan sangat besar baik memuat isu menjadi besar atu tidak, menumbuhkan kesadaran atau tidak karna media.
sahabat eti enayati dimana mahasiswa meyakini kebenaran yang ada dalam media akan tetapi selalu salah.?

menurut sahabat humam.! jika mereka kaum aktifis khususnya PMII maka akan menggunakan PKT( Paradigma Kritis Transformatif)
Menurut ketum Yahya Mustofa, bahwasanya mahasiswa bisa melihat dalam media brita benar atau tidaknya dari 5w1h.
melihat dari orang yang netral atau tida dari satu kubu tertentu yang di mengeluarkan media tersebut.


Dialektika coretan 4
24 Mei 2019
not pipelpower
     Struk tural atau kultural yang akan kalian pilih dalam mencapai kesejahteraaan.
Dulu kaum - kaum aktifis, pemuda beranggapan bahwa struktural (pemerintahan, politik, Media kedudukan) adalah ranah neraka  dan mereka justru di arahkan pada ranah kultural (kemasyarakatan,kaum pinggiran, dan lupakan duniawi) adalah ranah surga yang di janjikan tuhan, tapi mereka tidak sadar bahwa mereka tidak mengalami kemajuan,
dan semua itu mulai berubah dimana para aktifis dan pemuda mulai menyadari bahwa mereka terus tertindas dalam zona nyaman yang di tawarkan,  perubahan yang signifikan adalah perubahan pada taun 1998  dimana mereka mulai ikut dalam mengambil atau menduduki pemerintahan ataupun struktural akantetapi bukan untuk kepentingan pribadi atau pragmatis melainkan untuk mensejahterakan masyarakat.
    Semua tidak bertahan lama semakin kesini, semakin moderennya zaman kesadaran ataupun rasa akan kemanusiaannya mulai hilang karna berfokus dengan pemikiran pragmatis seseorang untuk fokus dalam struktural, ditambah media saat ini di kuasai oleh beberapa oknum yang akan selalu menutupi berita - berita yang menumbuhkan kesadaran manusia.


Not Piople power (Dialektika Budaya Coretan4)

ngopine, bari gerunyem bahas materi imajinasi wawasan tak terbatasi ilmu mulai di pelajari walau yang tertangkep cuma bisa diitung jari,
gaada orang paling pintar dan paling hebat cuma ada orang yang mau berbeda dengan lainya.
sahabat bukan kata bukan cerita tapi sahabat adalah kita, bukan karna suka atau duka tapi karna kita bersama walau dengan jarak waktu yang berbeda tapi kita terikat dengan satu kata yang sama.
I AM MY FRIEND👍

Dialektika Budaya Coretan 3
17 Mei 2019
Makam Pahlawan
Tujuan,mengingat,mengkaji sejarah  dan kepahlawanan di era Reformasi 98 dengan bandingan zaman era Milenial saat ini atau Revolusi Industri 4.0


sangat berkesan angenda malam ini, agenda berdialektika di buka dan di selingkan waktu untuk mencairkan suasana dengan teatrikal dan musikal, dan yang lebih ber kesan di malam ini bukan hanya peserta yang semakin banyak dari senior semakin banyak pula yang ikut merapat untuk memberikan semangat dan ilmu,wawasan sekaligus menceritakan pengalamannya sebagai motifasi semua sahabat yang menjadi peserta disaat ini.

semakin larut dan semakin malam hingga pagi menyaksikan semangat dari semua sahabat yang sedang berperoses saat ini bahkan senior semakin bertambah dan semakin memberikan kita semangat dan sebagainnya.
semoga ini tetap terus langgeng, bukan menjadi ahir tapi awalan untuk terus menambah ilmu,dan wawasan bahkan silaturahmi untuk kami dan yang lainnya kelak


Dialektika Budaya Coretan 3

Demokrasi Mahasiswa
Dialektika coretan kedua adalah sesi diskusi santai dimana para mahasiswa yang ingin belajar dan ingin menambah wawasannya, mereka saling sering dan berbagi ilmu mengenai Demokrasi Mahasiswa, baik dalam lingkup sistem kampus, perranan dari mahasiswa di kampus, dan cara  untuk dapat berada di birokrat kampus.
untuk menduduki bangku kepemerintahan dalamkampus mereka dapat menggunakan banyak macam metode atau cara akan tetapi yang harus di ingat adalah tujuan apakah kita ingin berada di kursi  birokrat kemahasiswaan seperti Presma atau ketua DPM, apakah untuk tujuan pribadi kelompok atau tujuan dari semua mahasiswa yg ada dalam kampus tersebut.
untuk berada dalam kursi kepemimpinan itu mudah akan tetapi berada dalam kursi itu memiliki tanggung jawab dan peran tersendiri yang harus di jalani dan tak boleh di ingkari.

DIALEKTIKA BUDAYA CORETAN 2

 menjelang bulan Ramadan PMII memperkenalkan tentang adannya aktifis  external kampus yang akan ikut hadir dan ada untuk masyarakat dengan mengikuti pawai.
sebagai bentuk  bahwa mahasiswa harus mengambil peran penting dalam ranah masyarakat seperti fungsi dan tujuan dari adanya mahasiswa tersendiri,
agen of cange atau agen perubahan 
dimana mahasiswa harus mampu membuat perubahan untuk mensejah terakan masyarakat 
 dan ada fungsi  agen of control sosial
dimana mahasiswa harus dapat mengontrol dan mengawal kebijakan pemerintah agar dapat memastikan bahwa kesejah teraan dan keadilan bagi masyarakat tetap di dapatkan .
adapun Iron Stok
atau Cadangan 
dimana mahasiswa harus dapat menjadi calon pemimpin baik di memimpin diri sendiri ataupun masyarakat agar bangku estafet kepemerintahan tida kehabisan calon penerus yang berkualitas dan mampu memimpin atau mampu memberi kebijakan untuk kesejah teraan bersama.

untuk dapat mencapai semua itu kita sebagai generasi muda yang terdidik harus dapat meng kualitaskan diri kita, baik cara berfikir maupun bertindak.
selamat menunaikan ibadah puasa.
pastikan kita bisa jadi legenda yang dapat mengukir sejarah.

Pawai Ramadan PMII MAJENANG


Peristiwa sejarah Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.
Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia.
Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng).
Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.
Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.
Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.
Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Anak juga harus dididik secara demokratis
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.
Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat
bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Anak juga harus dididik secara demokratis
Ilustrasi sumpah pemuda (alihamdan.id)
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, 
gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.Anak juga harus dididik secara demokratis.
Ilustrasi sumpah pemuda (alihamdan.id)
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
  • Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sumpah Pemuda

BERDERAP DAN MELAJU

menuju Indonesia baru
sigsingkan lengan baju
singkirkan semua musuh - musuh
rakyat pasti menang
melawan penindasan
rakyat kita pasti akan menang
rakyat pasti menang
rebut kedaulatan
rakyat kita pasti menang


Mahasiswa dan KeMahasiswaan
3 mei 2019
agenda yang akan mulai menjadi agenda rutinan setiap jumat malam untuk terus mengasah polapikir mahasiswa terhusus bagi sahabat dari komisariat sufyan tsauri majenang.
pada pertemuan malam ini sahabat dan dari beberapa sahabat yang belom masuk PMII mengkaji sebuah pembahasan mengenai mahasiswa dan kemahasiswaan,
semoga agenda berikutnya semakin ramai dan diikuti oleh lebih banayak mahasiswa baik sahabat PMII maupun mahasiswa  yang belum masuk PMII agar semakin banyak ilmu dan wawasan yang bisa kita dapatkan bersama"
SALAM PERGERAKAN
diskusi harian, pengaplikasian aktifis pergerakan yang harus menjadi sosok pembeda dimana bukan menjadi pembeda dalam keburukan melainkan dalam keilmuan,polapikir,dan tindakan yang minimal mendekati tipologi,fungsi,pran dari mahasiswa sesungguhnya.
jadilahh kader" penggerak yang mampu menggerakan masa untuk meneruskan cita"indonesia dan menjaga kemerdekanya
Ttd PMII SUFYAN TSAURI MAJENANG

Diskusi Harian

- Copyright © Komisariat PMII Sufyan Tsauri Majenang - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -