Popular Post

Popular Posts

Recent post

Archive for 2018



 Dibuat oleh: Farez DH
Ini adalah cerita dari desaku yang terletak di pinggiran kota kecamatan Majenang. Aku ingin berbagi dengan para pembaca karena cerita ini, meski tidak sehebat kisah para legenda, tetapi penting untuk didengar dan dicermati. Dan demi menjaga hubungan baik, sejumlah tokoh dalam cerita ini sengaja tidak kusebut namanya. Cukup kuambil sari ceritanya sebagai hadiah buat para pembaca setia.
Cerita ini berkisah tentang kecerdasan manusia yang luar biasa, bukan hanya dalam beragama dan bernegara tetapi juga dalam menyalahgunakan keduanya. Kisah tentang bagaiamana batas-batas dibuat dan dilewati, aturan ditetapkan dan dilanggar. Semua berlangsung secara berlahan-lahan namun dampaknya begitu besar hingga berkaitan dengan Tuhan dan kemanusiaan kita. Mari kita mulai mengaji dari cerita ini.
Belajar mengaji adalah peroses seorang anak yan bergama Islam untuk memahami dan mengerti tentang menjadi muslim yang sebenarnya. Namun, banyak aksi terorisme yang berlandaskan  agama, seperti aksi jihad ISIS, JI, HTI dan yang lainnya adalah hasil dari peroses mereka mengaji. Walau terkadang mereka kekuranan materi saat mengaji, entah karena guru atau ustadz yang kurang menguasai ilmu-ilmu agama atau karena terlalu banyaknya kegiatan mengaji sehingga kekurangan waktu  untuk memahami secara kritis sekaligus mengamalkan materi yang telah dipelajari.
Setiap guru ngaji memiliki cara tersendiri untuk mengajarkan cara membaca Alquran. Banyak dari guru ngaji yang mengajar  muridnya  dengan suka rela karena banyak faktor baik dari pihak pelajar yang tidak mampu membayar atau dari pihak kiai atau guiru sendiri yang tidak mau dibayar.
Entah kiai di darah lain sama seperti kiai di daerahku atau tidak. Di daerahku,  seorang  yang memiliki ilmu dalam bidang keagamaan yang tinggi saling berebut untuk mendapatkan murid dan sarana belajar; mereka saling bersaing dalam membuat seorang anak memahami agama, sehingga persaingan itu justru menjadikan kegiatan mengajak agama sebagai media politik untuk kepentingan diri mereka sendiri.
Mereka, para guru dan kiai, saling menunjukan kualitas mengaji satu sama lain sebagai media untuk menarik perhatian bagi murid-murid agar mau mengaji. Lucunya, setelah banyak murid yang mengaji, setiap murid dijadikan komoditas dengan menarik bayaran demi memenuhi kebutuahn ini dan itu. Hal semacam itu adalah sesu yang biasa. Akan tetapi, yang menjadi luar  biasa adalah saat mereka sudah mendapatkan apa yang mereka cari, yaitu bayaran para muruid, mereka justru tak perduli apakah muridnya sudah memahami materi pelajaran atau belum, misalnya mereka tak peduli melihat beberapa murid melompati proses-proses dalam belajar mengajinya.
Tidak sedikit dari mereka yang benar-benar  dapat membaca Aquan dengan baik, bahkan murid yang sudah lancar membaca Alquran pun,  entah apakah mereka sudah memaham arti dari setiap ayatnya atau belum. Akibatnya, banyak orang yang mengartikan ayat-ayat Alquran tanpa menguasai terlebih dahulu ilmunya dengan benar. Singkatnya, mereka tidak  memiliki tanggung jawab di dunia dan akhirat.
Saat para pelajar itu meneruskan ajaran dari para kiai atau gurunya kepada orang lain, bisa keluarga atau tetangga atau teman mereka, mereka telah  memberikan pemahaman yang mereka sendiri tidak benar-benar memahaminya karena tidak menguasai dasar-dasar ilmuna. Hal semacam itulah yang membuat agama rentan disalahgunakan termasuk untuk menghancurkan negara dan masyarakat sebagaimana aksi terorisme yang juga berangkat dari pemahaman dan tujuan mempelajari agama secara salah dan keliru.
Jadi, berhentilah menciptakan bibit-bibit kehancuran melalui metode pembelajaran utuk meraih keuntungan pribadi semata,  bukan kepentingan umum dan masadepan. Berhentilah mengajarkan ilmu agama jika kita belum memahamui dengan dasar ilmu yang dapat dipertanggung jawabkan di hadapan para ahli dan di hadapan Tuhan, baik di dunia dan akhirat.
                                                 

Guru Penghancur Generasi


                                                    
Indonesia Negara yang kaya akan pulau, beribu-ribu suku dan bahasa, jutaan tumbuhan mewarnai indahnya tanah bumi pertiwi, dbyuran air laut seakan bumi ini sedang bernyanyi kayanya alam melengkapi kesempurnaan negriini.
Banyak negara yang ingin menguasai negri tercinta ini, hingga banyak nyawa yang gugur untuk mempertahankan negri ini, perjuangan yang di lakukan untuk pembebasan negarara ini dari penjajahan membuat kita harusnya sadar akan suatu perjuangan dimana kita harus terus menjaga bumi pertiwi ini. Menjaga negri ini bukan hanya dari para penjajah bersenjata, akan tetapi dari kebudohan,kerusakan dan sebagainya yang akan merusak keutuhan negri tercinta ini, sayang setelah banyak nyawa yang gugur untuk mempertahankan Negaraini, banyak generasi penerus yanng  yang kurang akan kesadaran diri yang akhirnya justru merusak NKRIini. Kebodohan yang terus meruksak dan menghancurkan keutuhan dan kesatuan negara karna di atas namakan sebuah golongan,kelompok,geng dan opnum-opnum lainya yang tidak bertanggung jawab.
          Seperti yang ingin saya ceritakan di cerita ini dimana generasi yang lahir dimasa perkembangan zaman, dimana teknologi dan budaya yang terus berkembang ditengah kekayaan alam yang tiada habisnya akan tetapi karna kurangnya  kesadarandiri walau seseorang itu pintar tetap dapat membuat negara ini secara perlahan  hancur.
Miftahul Elsan itulah nama asli sorang pemuda  yang kerap dipanggil icing, sorang pemuda keturunan orang yang berada yang gagah,pintar dan di gemari banyak kaum hawa. Dimana iya tinggal di kota Majenang. Kota ini sudah sangat  berkembang dengan teknologi saat ini yang cukup cangihnya hingga dapat membuat jutaan ilmu yang dapat berada pada sebuah atum yang selalu dapat di genggam oleh banyak orang.
Dari canggihnya teknologi seperti saatini icing, dia tidak pernah memikirkan kemana jalan hidupnya di masadepan, tiak tahu bagaimana dia akan bekerja bahkan tidak tahu apa yang akan dia lakukan dimasa yang akandatang. Layaknya sorang yang tidak memiliki tujuan  hidupnya hanya di habiskan untuk bersenang-senang,mabuk,berjui dan sebagainya.
Kemajuan teknologi tidaklah di manfaatkan untuk kehidupan dimasadepan icing sendiri,dia hanya menggunakan kecanggihan teknologi hanyalah di gunakan  utuk bersantai seperti bermain game dan mendekati kaum wanita saja.
Kadang kala icing sangat di sukai oleh teman-temannya karna kesolideritassnnya cukup tinggi, dia rela lakukan apapu untuk temannya seperti saat menjemput remon  temannya yang berada di jakarta, denga jarak antar kota yang cukup jauh dia siap tempuh dengan sepeda motornya sorang diri dan diapun rela mengorbankan nyawa untuk temannya,sama halnya seperti di saat farez saat memiliki masalah dengan orang,icing selalu membantu tanpa memikirkan efek kedepannya apakanh dia akan memiliki masalh pada orang-orang yang bermasalah dengan farez saat itu.
Dari royalitasnya pada teman, icing kerap dianggap sahabat terbaik oleh temannya, walau kerap orangtua dari temannya memandang dia anak yang buruk karna icing sangat dikenal sebagai anak pemabuk,arogan dan sebagainya. Dari sudut pandang tersebut memang dapat dianggap benar tapi dari sudut pandang temannya  dia adalah pahlawan dia rela namanya buruk karna suka berkelahi, itu  semua untuk membela temannya yang sedang terlibat masalah.
            Seiring berjalannya waktu dimana masa remaja semakin memasuki masa yang di tuntut untuk memiliki tanggung jawab, sebagian dari temannya mulai menata hidup ,seperti beberapa orang yang bekerja hingga keluar kokota demi bisa memperbaiki diri, berbeda dengan icing yang hingga sekarang masih dengan zona nyaman,dimana kebiasaan mabuk-mabukan dan kebiasaan buruk lainnya seakan taada hentinya,tanpa dia sadari dia meruksak masadepannya.
Hingga di saaat icing mendapat kabar bahwa keluargannya tertimpa suatu masalah dalam perekonomian yang memaksa dia harus bekerja dia baru tersadar, bahwa dalam hidup kita tidaklah  boleh membuang waktu  karna sedetikpun itu sangat berharga. Sifat minum-minuman kerasnya membuat dia kesulitan mendapat pekerjaan sikap pemalasnya membuat dia selalu terlambat bekerja, bahkan teman-temannya yang dulu selalu dia bantu tidak bisa membantu dia utuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Semua halitu membuat dia sangat menyesali atas apa yang sudah dia lakukan selama ini,karna masadepan takan pernah baik jika kita tida menatanya dari sekarang,kita tidaakan tahu masadepan apa yang akan terjadi, tapi sentidaknya jikakita berusaha untuk memperbaiki nasip untuk dimasadepan  maka kita  akan mendapatkan hasil lebih baik darimasa kita yang hanya bermalas malasan.
Generasi muda bukan alasan untuk hura-hura,manja,malas,dansuka berkelahi, melainkan menjadi alasan untuk kit berfikir dewasa dimana bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mempelajari hal baru dan meciptakan masadepan lebih baik.
Percayalah takdirmu kaulah yang tentukan masadepanmu kau yang ciptakan, jadi janganlah teruskan sifat-sifat yang kelak akan menjadi sebuah penyesalan.
Lirik Syubbanul Wathon

يَا لَلْوَطَن يَا لَلْوَطَن يَا لَلْوَطَن
حُبُّ الْوَطَن مِنَ الْإِيْمَان
وَلَا تَكُنْ مِنَ الْحِرْمَان
اِنْهَضُوْا أَهْلَ الْوَطَن
إِنْدُونَيْسيَا بِيْلَادِيْ
أَنْتَ عُنْوَانُ الْفَخَامَا
كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْمَا
طَامِحًا يَلْقَ حِمَامَا

Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
(2 X)
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka hati wahai tanah airku
Cintamu di imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah, hai bangsaku!
Indonesia negriku
Engkau Panji Martabatku
S’yapa datang mengancammu
‘Kan binasa dibawah dulimu!
demikian mengenai lirik lagu syubbanul wathon kali ini. untuk file mp3nya kalian Bisa download di berbagai situs di internet dengan mudah. semoga lagu ya lal wathon diatas Bisa membangkitkan semangat kebangsaan kita di memajukan bangsa dan negara tercinta republik indonesia. wallahu a’lam.

Teks Lirik Lagu Syubbanul Wathon
Lagu Yalal Waton
Lagu yang satu ini pertama kali diperkenalkan oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah, yang merupakan penciptanya sendiri. Sekilas isi dari lagu yang satu ini, mengajak kepada semua umat muslim khususnya, agar senantiasa menjaga kemerdekaan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), karena perjuangan dalam meraih kemerdekaan itu tidak semudah membalikan telapak tangan.

Lagu ini sendiri tercipta sebelum Indonesia merdeka, dan sering dinyanyikan dalam perguruan Nahdlatul Wathan yang dipimpin oleh KH. Abdul Wahab Chasbulloh. Perguruan yang satu ini terbentuk dari ketidak puasan KH. Abdul Wahab Chasbulloh terhadap organisasi Syarikat Islam (SI), karena pada saat itu, organisasi tersebut terlalu mengutamakan urusan politik.

KH. Abdul Wahab Chasbullah sendiri pernah bergabung ke dalam organisasi Syarikat Islam (SI), setelah beliau selesai menimba ilmu di kota Makkah. Namun, karena organisasi Syarikat Islam (SI), saat itu tidak sesuai dengan jiwa muda KH. Abdul Wahab Chasbullah, maka beliau memutuskan untuk keluar dan mendirikan sebuah perguruan.

Hingga akhirnya beliau mendapatkan bantuan dari beberapa Kyai lainnya, untuk mendirikan perguruan Nahdlatul Wathan, dan beliau dijadikan pimpinan / Ulama besar dalam perguruan tersebut.

Selang beberapa puluh tahun kemudian, lagu yang satu ini akhirnya sering dinyanyikan oleh kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan oleh KH. Hasjim Asy'ari, dan mulai tersebar ke seluruh pesantren di Tanah Air.

Dan saat ini, lagu Cinta Tanah Air tersebut (Yalal Waton), sering juga dinyanyikan oleh para ulama besar, salah satunya Habib Syech. Beliau sering menyanyikan lagu yang satu ini, dalam rangka acara memperingati hari hari besar Islam, atau pun dalam beberapa acara lainnya.

Lirik,TERJEMAH,PENGERTIAN Syubbanul Wathon


Tiga puluh dua tahun kita dibohongi

Tiga puluh dua tahun kita dibodohi

Lawan, lawan, lawan, lawan, lawan …



Lawan, lawan, lawan dan menang
Lawan dan menang sekarang juga …



Lawan, lawan, lawan dan menang
Lawan dan menang sekarang juga …

LAWAN LAZIM


Dibawah desing peluru


Ku susuri garis perlawanan

Berjuta kali berdemonstrasi
Bagiku revolusi atau mati


                        Dibawah rezim tirani

Ku susuri garis revolusi
Berjuta kali lawan tirani
Bagiku revolusi atau mati


Bersatu kawan, kobarkan darang juang

Serentak bergerak bebaskanlah rakyatmu
Bangkitlah kawan, bangunlah anak bangsa
Serukanlah lagu tentang perlawanan

- Copyright © Komisariat PMII Sufyan Tsauri Majenang - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -