Recent post
Archive for November 2018
Dibuat oleh: Farez DH
Ini adalah cerita
dari desaku yang terletak di pinggiran kota kecamatan Majenang. Aku ingin
berbagi dengan para pembaca karena cerita ini, meski tidak sehebat kisah para
legenda, tetapi penting untuk didengar dan dicermati. Dan demi menjaga hubungan
baik, sejumlah tokoh dalam cerita ini sengaja tidak kusebut namanya. Cukup
kuambil sari ceritanya sebagai hadiah buat para pembaca setia.
Cerita ini
berkisah tentang kecerdasan manusia yang luar biasa, bukan hanya dalam beragama
dan bernegara tetapi juga dalam menyalahgunakan keduanya. Kisah tentang
bagaiamana batas-batas dibuat dan dilewati, aturan ditetapkan dan dilanggar.
Semua berlangsung secara berlahan-lahan namun dampaknya begitu besar hingga
berkaitan dengan Tuhan dan kemanusiaan kita. Mari kita mulai mengaji dari
cerita ini.
Belajar mengaji
adalah peroses seorang anak yan bergama Islam untuk memahami dan mengerti
tentang menjadi muslim yang sebenarnya. Namun, banyak aksi terorisme yang
berlandaskan agama, seperti aksi jihad
ISIS, JI, HTI dan yang lainnya adalah hasil dari peroses mereka mengaji. Walau
terkadang mereka kekuranan materi saat mengaji, entah karena guru atau ustadz yang
kurang menguasai ilmu-ilmu agama atau karena terlalu banyaknya kegiatan mengaji
sehingga kekurangan waktu untuk memahami
secara kritis sekaligus mengamalkan materi yang telah dipelajari.
Setiap guru
ngaji memiliki cara tersendiri untuk mengajarkan cara membaca Alquran. Banyak dari
guru ngaji yang mengajar muridnya dengan suka rela karena banyak faktor baik
dari pihak pelajar yang tidak mampu membayar atau dari pihak kiai atau guiru
sendiri yang tidak mau dibayar.
Entah kiai di
darah lain sama seperti kiai di daerahku atau tidak. Di daerahku, seorang
yang memiliki ilmu dalam bidang keagamaan yang tinggi saling berebut
untuk mendapatkan murid dan sarana belajar; mereka saling bersaing dalam membuat
seorang anak memahami agama, sehingga persaingan itu justru menjadikan kegiatan
mengajak agama sebagai media politik untuk kepentingan diri mereka sendiri.
Mereka, para
guru dan kiai, saling menunjukan kualitas mengaji satu sama lain sebagai media
untuk menarik perhatian bagi murid-murid agar mau mengaji. Lucunya, setelah
banyak murid yang mengaji, setiap murid dijadikan komoditas dengan menarik
bayaran demi memenuhi kebutuahn ini dan itu. Hal semacam itu adalah sesu yang
biasa. Akan tetapi, yang menjadi luar biasa
adalah saat mereka sudah mendapatkan apa yang mereka cari, yaitu bayaran para
muruid, mereka justru tak perduli apakah muridnya sudah memahami materi
pelajaran atau belum, misalnya mereka tak peduli melihat beberapa murid
melompati proses-proses dalam belajar mengajinya.
Tidak sedikit
dari mereka yang benar-benar dapat
membaca Aquan dengan baik, bahkan murid yang sudah lancar membaca Alquran pun, entah apakah mereka sudah memaham arti dari
setiap ayatnya atau belum. Akibatnya, banyak orang yang mengartikan ayat-ayat
Alquran tanpa menguasai terlebih dahulu ilmunya dengan benar. Singkatnya,
mereka tidak memiliki tanggung jawab di
dunia dan akhirat.
Saat para
pelajar itu meneruskan ajaran dari para kiai atau gurunya kepada orang lain,
bisa keluarga atau tetangga atau teman mereka, mereka telah memberikan pemahaman yang mereka sendiri tidak
benar-benar memahaminya karena tidak menguasai dasar-dasar ilmuna. Hal semacam
itulah yang membuat agama rentan disalahgunakan termasuk untuk menghancurkan
negara dan masyarakat sebagaimana aksi terorisme yang juga berangkat dari
pemahaman dan tujuan mempelajari agama secara salah dan keliru.
Jadi,
berhentilah menciptakan bibit-bibit kehancuran melalui metode pembelajaran utuk
meraih keuntungan pribadi semata, bukan
kepentingan umum dan masadepan. Berhentilah mengajarkan ilmu agama jika kita
belum memahamui dengan dasar ilmu yang dapat dipertanggung jawabkan di hadapan
para ahli dan di hadapan Tuhan, baik di dunia dan akhirat.
Indonesia Negara yang kaya akan pulau,
beribu-ribu suku dan bahasa, jutaan tumbuhan mewarnai indahnya tanah bumi
pertiwi, dbyuran air laut seakan bumi ini sedang bernyanyi kayanya alam melengkapi
kesempurnaan negriini.
Banyak negara yang ingin menguasai negri
tercinta ini, hingga banyak nyawa yang gugur untuk mempertahankan negri ini,
perjuangan yang di lakukan untuk pembebasan negarara ini dari penjajahan
membuat kita harusnya sadar akan suatu perjuangan dimana kita harus terus
menjaga bumi pertiwi ini. Menjaga negri ini bukan hanya dari para penjajah
bersenjata, akan tetapi dari kebudohan,kerusakan dan sebagainya yang akan
merusak keutuhan negri tercinta ini, sayang setelah banyak nyawa yang gugur
untuk mempertahankan Negaraini, banyak generasi penerus yanng yang kurang akan kesadaran diri yang akhirnya
justru merusak NKRIini. Kebodohan yang terus meruksak dan menghancurkan
keutuhan dan kesatuan negara karna di atas namakan sebuah
golongan,kelompok,geng dan opnum-opnum lainya yang tidak bertanggung jawab.
Seperti yang ingin saya ceritakan di
cerita ini dimana generasi yang lahir dimasa perkembangan zaman, dimana
teknologi dan budaya yang terus berkembang ditengah kekayaan alam yang tiada
habisnya akan tetapi karna kurangnya kesadarandiri walau seseorang itu pintar tetap
dapat membuat negara ini secara perlahan
hancur.
Miftahul Elsan itulah nama asli sorang
pemuda yang kerap dipanggil icing, sorang pemuda keturunan orang
yang berada yang gagah,pintar dan di gemari banyak kaum hawa. Dimana iya
tinggal di kota Majenang. Kota ini sudah sangat
berkembang dengan teknologi saat ini yang cukup cangihnya hingga dapat membuat
jutaan ilmu yang dapat berada pada sebuah atum yang selalu dapat di genggam
oleh banyak orang.
Dari canggihnya teknologi seperti saatini icing, dia tidak pernah memikirkan
kemana jalan hidupnya di masadepan, tiak tahu bagaimana dia akan bekerja bahkan
tidak tahu apa yang akan dia lakukan dimasa yang akandatang. Layaknya sorang
yang tidak memiliki tujuan hidupnya
hanya di habiskan untuk bersenang-senang,mabuk,berjui dan sebagainya.
Kemajuan teknologi tidaklah di manfaatkan
untuk kehidupan dimasadepan icing sendiri,dia
hanya menggunakan kecanggihan teknologi hanyalah di gunakan utuk bersantai seperti bermain game dan
mendekati kaum wanita saja.
Kadang kala
icing sangat di sukai oleh teman-temannya karna kesolideritassnnya cukup
tinggi, dia rela lakukan apapu untuk temannya seperti saat menjemput remon temannya yang berada di jakarta, denga jarak
antar kota yang cukup jauh dia siap tempuh dengan sepeda motornya sorang diri dan
diapun rela mengorbankan nyawa untuk temannya,sama halnya seperti di saat farez saat memiliki masalah dengan orang,icing selalu membantu tanpa memikirkan
efek kedepannya apakanh dia akan memiliki masalh pada orang-orang yang
bermasalah dengan farez saat itu.
Dari royalitasnya pada teman, icing kerap dianggap sahabat terbaik
oleh temannya, walau kerap orangtua dari temannya memandang dia anak yang buruk
karna icing sangat dikenal sebagai
anak pemabuk,arogan dan sebagainya. Dari sudut pandang tersebut memang dapat
dianggap benar tapi dari sudut pandang temannya
dia adalah pahlawan dia rela namanya buruk karna suka berkelahi, itu semua untuk membela temannya yang sedang
terlibat masalah.
Seiring
berjalannya waktu dimana masa remaja semakin memasuki masa yang di tuntut untuk
memiliki tanggung jawab, sebagian dari temannya mulai menata hidup ,seperti
beberapa orang yang bekerja hingga keluar kokota demi bisa memperbaiki diri,
berbeda dengan icing yang hingga
sekarang masih dengan zona nyaman,dimana kebiasaan mabuk-mabukan dan kebiasaan
buruk lainnya seakan taada hentinya,tanpa dia sadari dia meruksak masadepannya.
Hingga di saaat icing mendapat kabar bahwa keluargannya tertimpa suatu masalah dalam
perekonomian yang memaksa dia harus bekerja dia baru tersadar, bahwa dalam
hidup kita tidaklah boleh membuang
waktu karna sedetikpun itu sangat
berharga. Sifat minum-minuman kerasnya membuat dia kesulitan mendapat pekerjaan
sikap pemalasnya membuat dia selalu terlambat bekerja, bahkan teman-temannya
yang dulu selalu dia bantu tidak bisa membantu dia utuk mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik.
Semua halitu membuat dia sangat menyesali atas
apa yang sudah dia lakukan selama ini,karna masadepan takan pernah baik jika
kita tida menatanya dari sekarang,kita tidaakan tahu masadepan apa yang akan
terjadi, tapi sentidaknya jikakita berusaha untuk memperbaiki nasip untuk
dimasadepan maka kita akan mendapatkan hasil lebih baik darimasa
kita yang hanya bermalas malasan.
Generasi muda bukan alasan untuk
hura-hura,manja,malas,dansuka berkelahi, melainkan menjadi alasan untuk kit
berfikir dewasa dimana bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mempelajari
hal baru dan meciptakan masadepan lebih baik.
Percayalah takdirmu kaulah yang tentukan
masadepanmu kau yang ciptakan, jadi janganlah teruskan sifat-sifat yang kelak
akan menjadi sebuah penyesalan.
Lirik Syubbanul Wathon
يَا لَلْوَطَن يَا لَلْوَطَن يَا لَلْوَطَن
حُبُّ الْوَطَن مِنَ الْإِيْمَان
وَلَا تَكُنْ مِنَ الْحِرْمَان
اِنْهَضُوْا أَهْلَ الْوَطَن
إِنْدُونَيْسيَا بِيْلَادِيْ
أَنْتَ عُنْوَانُ الْفَخَامَا
كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْمَا
طَامِحًا يَلْقَ حِمَامَا
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
(2 X)
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka hati wahai tanah airku
Cintamu di imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah, hai bangsaku!
Indonesia negriku
Engkau Panji Martabatku
S’yapa datang mengancammu
‘Kan binasa dibawah dulimu!
demikian mengenai lirik lagu syubbanul wathon kali ini. untuk file
mp3nya kalian Bisa download di berbagai situs di internet dengan mudah.
semoga lagu ya lal wathon diatas Bisa membangkitkan semangat kebangsaan
kita di memajukan bangsa dan negara tercinta republik indonesia. wallahu
a’lam.
Teks Lirik Lagu Syubbanul Wathon
Lagu Yalal Waton
Lagu yang satu ini pertama kali diperkenalkan oleh KH. Abdul Wahab
Chasbullah, yang merupakan penciptanya sendiri. Sekilas isi dari lagu
yang satu ini, mengajak kepada semua umat muslim khususnya, agar
senantiasa menjaga kemerdekaan NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia), karena perjuangan dalam meraih kemerdekaan itu tidak semudah
membalikan telapak tangan.
Lagu ini sendiri tercipta sebelum Indonesia merdeka, dan sering
dinyanyikan dalam perguruan Nahdlatul Wathan yang dipimpin oleh KH.
Abdul Wahab Chasbulloh. Perguruan yang satu ini terbentuk dari ketidak
puasan KH. Abdul Wahab Chasbulloh terhadap organisasi Syarikat Islam
(SI), karena pada saat itu, organisasi tersebut terlalu mengutamakan
urusan politik.
KH. Abdul Wahab Chasbullah sendiri pernah bergabung ke dalam organisasi
Syarikat Islam (SI), setelah beliau selesai menimba ilmu di kota Makkah.
Namun, karena organisasi Syarikat Islam (SI), saat itu tidak sesuai
dengan jiwa muda KH. Abdul Wahab Chasbullah, maka beliau memutuskan
untuk keluar dan mendirikan sebuah perguruan.
Hingga akhirnya beliau mendapatkan bantuan dari beberapa Kyai lainnya,
untuk mendirikan perguruan Nahdlatul Wathan, dan beliau dijadikan
pimpinan / Ulama besar dalam perguruan tersebut.
Selang beberapa puluh tahun kemudian, lagu yang satu ini akhirnya sering
dinyanyikan oleh kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan oleh KH.
Hasjim Asy'ari, dan mulai tersebar ke seluruh pesantren di Tanah Air.
Dan saat ini, lagu Cinta Tanah Air tersebut (Yalal Waton), sering juga
dinyanyikan oleh para ulama besar, salah satunya Habib Syech. Beliau
sering menyanyikan lagu yang satu ini, dalam rangka acara memperingati
hari hari besar Islam, atau pun dalam beberapa acara lainnya.
Dibawah desing peluru
Ku susuri garis perlawanan
Berjuta kali berdemonstrasi
Bagiku revolusi atau mati
Ku susuri garis revolusi
Berjuta kali lawan tirani
Bagiku revolusi atau mati
Bersatu kawan, kobarkan darang juang
Serentak bergerak bebaskanlah
rakyatmu
Bangkitlah kawan, bangunlah anak
bangsa
Serukanlah lagu tentang perlawanan
GANTI HALAMA